Senin, 20 Februari 2017

Resep Crepes Garing, Renyah dan Pastinya Enak


Awalnya sih cuma pengen tau aja gimana cara bikinnya. Karena terlalu sering makan crepes jadi uda hafal sama rasa-rasa makanan yang yang renyah dan manis ini :).

Resep crepes garing siapa iya yang belum tahu? Hehehe. Hampir semua orang sudah tahu dong iya, bahkan anak kecil sekalipun. Hmm… ngomong-ngomong soal crepes, cara membuatnya mudah pake banget lho, mau tahu? Yuk kita pelajari bahan dan tipsnya dengan panduan yang lengkap dibawah ini.

Crepes merupakan salah satu jenis roti yang sangat tipis, bahan pembuatnya sama yaitu dari tepung terigu. Si kue ini sudah terkenal lho diseluruh benua eropa dan kini mulai merambah ke seluruh dunia.


Resep Crepes Garing Renyah Crispy
Ilustrasi Crepes Crispy

Berbicara soal asal muasalnya, kata crepe berasal dari Perancis dengan sebutan crispa, yang memiliki arti meringkuk. Sedangkan kata Crepes berasal dari bahasa Inggris, dan merupakan jajanan ringan yang berisi berbagai varian topping. Nah topping yang digunakan sangat sederhana, mulai dari gula halus, choco chip, krim vanilla, pisang, keju dan masih banyak lagi.

Rasa yang manis, renyah pokoknya unik deh merupakan padu padan yang paling nikmat dari si crepes ini. Crepes juga aman kok dimakan dari berbagai kalangan usia karena tanpa bahan pengawet tentunya.

Dari mereka yang anak-anak, remaja, bapak ibu bahkan sampai nenek kakek sangat menyukai si crepes lho, karena memang teksturenya begitu renyah. Bukan hanya diperkotaan aja sih si crepes dijual, bahkan di desa-desa kecil pun ada kok, hanya mungkin berbeda nama aja. Dan biasanya banyak yang menjual dipinggiran jalan.

Kalau di desa lebih dikenal dengan nama kue leker atau bahkan intip. Tentunya dengan porsi yang lebih kecil iya sesuai dengan harganya sih. Kalau di perkotaan berkisar 10.000 ke atas, sedangkan di desa murah banget sekitar 100 hingga 3000 rupiah, sangat ekonomis kan.

Nah.. untuk cara membuat crepes crispy bagaimana iya? Mungkin pertanyaan inilah yang muncul untuk pertama kalinya ketika kita menikmati si kue. Jawabannya sih sangat mudah pakai banget bunda :) . Apalagi bunda di rumah sudah punya wajan teflon atau wajan yang rata alias tidak cekung, wah tunggu apalagi segera cuss ke dapur dong iya.

Soal bahan yang akan kita gunakan untuk membuat Crepes nanti juga mudah didapat dengan harga terjangkau kok. Langsung saja kita simak bahan dan tips membuatnya yuk di bawah ini :) !


Resep Crepes Garing nan Renyah


Waktu Pembuatan Kue :
  • 15 menit untuk persiapan
  • 20 menit untuk memasak

Peralatan yang Digunakan :
  • Wadah
  • Sendok makan
  • Teflon
  • Whisker

Bahan Crepes Crispy :
  • 75 gram Tepung Terigu
  • 150 ml Susu Cair Sapi
  • I butir Telur Ayam
  • Selai Cokelat secukupnya
  • Kayu Manis secukupnya
  • 1 sendok makan Butter atau margarin
  • Gula Putih secukupnya

Bahan Isi / Topping Crepes :
Choco chip, keju, pisang dipotong tipis, nutella coklat, messes, susu, atau sesuaikan dengan selera bunda maupun si buah hati.

Tips Membuat Crepes yang Renyah :
  1. Bunda bisa mengocok susu dan telur hingga berbusa hal ini akan membuat adonan Crepes lentur.
  2. Pengayakan tetap saja harus dilakukan iya, hal ini membuat tepung jatuhnya menyebar rata sehingga Crepes menjadi lebih lembut.
  3. Pemakaian butter bisa juga diganti dengan margarine kok, nanti akan membuat wajan anti lengkat tidak perlu dioles minyak lagi.
  4. Saat menuang adonan Crepes disarankan tidak di atas kompor iya, tapi dengan mengangkat teflon agar adonan masih cair dan mudah di tipiskan dengan memutar wajan, setelah itu letakkan kembali wajan di atas kompor.

Cara Membuat Crepes Crispy :
  1. Pertama yang harus kita lakukan untuk mendapatkan crepes garing adalah tuang susu cair dan telur ke dalam wadah. Nah saat mengocok kita cukup menggunakan whisk aja, hingga berbusa. Sebaiknya bunda harus memastikan adonan benar-benar rata supaya adonan bisa lentur.
  2. Masukkan tepung terigu sambil di ayak iya. Selanjutnya, kocok lagi adonan hingga tercampur rata. Lelehkan butter / margarin lalu masukkan ke dalam adonan tepung. Aduk lagi hingga rata.
  3. Panaskan wajan anti lengket atau teflon. Setelah panas, angkat dari kompor, tuang adonan crepes pada wajan, putar wajan agar adonan rata dan tipis.
  4. Letakkan kembali wajan di atas kompor, masukkan nutella di dalam Crepes. kita juga bisa menggunakan taburan gula putih serta kayu manis bubuk, setelah itu lipat Crepes menjadi bentuk segi tiga.
  5. Crepes sudah bisa disajikan.

Saran Penyajian :
Crepes akan terasa lebih nikmat dan renyah jika dinikmati selagi hangat dengan secangkir teh maupun kopi.

Setelah membaca resepnya bagaimana bunda? Mudah sekali kan? Bahkan nanti jika dipraktekkan jauh lebih mudah lho, nda percaya? Buktikan saja deh :) Mau coba Resep Kue Cubit Green Tea nda? Kue asli Bandung tersebut lembut dan lumer di mulut lho..

Selamat mencoba Resep Crepes crispy garing dan semoga bermanfaat :)

 Sumber :  http://www.butania.com/2015/04/resep-crepes-garing.html

Senin, 16 Januari 2017

Sejarah Gedung Pintu Seribu



Sejarah dan Asal mula Gedung Lawang Sewu ( Pintu Seribu ) Semarang

Sejarah Gedung Pintu Seribu (Lawang Sewu) Semarang

Lawang Sewu atau dalam bahasa Indonesia Pintu Seribu adalah Gedung megah yang dibangun di Era penjajahan Belanda.Yang sekarang ini menjadi salah satu Obyek Wisata kota Semarang. Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.
Sejarah Gedung Pintu Seribu (Lawang Sewu) Semarang

Sejarah Lawang Sewu

Sejarah gedung ini tak lepas dari sejarah perkeretaapian di indonesia karena dibangun sebagai Het Hoofdkantoor Van de NederlandschIndische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu kantor pusat NIS, perusahaan kereta api swasta di masa pemerintahan Hindia belanda yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia menghubungkan Semarang dengan “Vorstenlanden” (Surakarta dan Yogyakarta) dengan jalur pertamanya Jalur Semarang Temanggung 1867.

Awalnya administrasi NIS diselenggarakan di Stasiun Semarang NIS. Pertumbuhan jaringan yang pesat diikuti bertambahnya kebutuhan ruang kerja sehingga diputuskan membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh pada lahan di pinggir kota dekat kediaman Residen Hindia Belanda, di ujung selatan Bodjongweg Semarang. Direksi NOS menyerahkan perencanaan gedung ini kepada Prof Jacob F Klinkhamer dan B.J Ouendag, arsitek dari Amsterdam Belanda.

Pelaksanaan pambangunan dimulai 27 Februari 1904 dan selesai 1907. Kondisi tanah di jalan harus mengalami perbaikan terlebih dahulu dengan penggalian sedalam 4 meter dan diganti dengan lapisan vulkanis. Bangunan pertama yang dikerjakan adalah rumah penjaga dan bangunan percetakan, dilanjutkan dengan bangunan utama. Setelah dipergunakan beberapa tahun, perluasan kantor dilaksanakan dengan membuat bangunan tambahan pada tahun 1916 – 1918.

Sejarah Gedung Pintu Seribu (Lawang Sewu) Semarang
Sejarah Gedung Pintu Seribu (Lawang Sewu) Semarang
Pada tahun 1873 rel kereta api pertama di Hindia Belanda selesai dibangun. Jalan itu dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg maatschappij (NIS), suatu perusahaan swasta yang mendapat konsesi dari pemerintah kolonial untuk menghubungkan daerah pertanian yang subur di Jawa Tengah dengan kota pelabuhan Semarang (Durrant, 1972). Stasiun di Semarang yang berada di tambaksari tidak jauh dari pelabuhan.

Pada peralihan abad ke-20 NIS membangun stasiun stasiun baru yang besar. Pada tahun 1914 stasiun Tambaksari digantikan oleh Stasiun Tawang. Sebelumnya pada tahun 1908 selesai dibangun pula kantor pusat NIS yang baru, bangunan itu berada di ujung jalan Bodjong, di Wilhelmina Plein berseberangan dengan kediaman gubernur.

Kantor pusat NIS yang baru itu adalah bangunan besar 2 lantai berbentuk “L” yang dirancang oleh J.F Klinkhamer dan Ouendag dalam gaya Renaissance Revival (Sudrajat,1991). Menurut Sudrajat pembangunan kantor pusat NIS di Semarang adalah tipikal 2 dasawarsa awal abad 20 ketika diperkenalkan politik etis, ketika itu “… Muncul kebutuhan yang cukup besar untuk mendirikan bangunan bangunan publik dan perumahan, akibat perluasan daerah jajahan, desentralisasi administrasi kolonial dan pertumbuhan usaha swasta”.

Sejarah Gedung Pintu Seribu (Lawang Sewu) Semarang
Sejarah Gedung Pintu Seribu (Lawang Sewu) Semarang
Penduduk Semarang memberinya nama “Lawang Sewu” (pintu seribu), mengacu pada pintu pintunya yang sangat banyak, yan gmerupakan usaha para arsiteknya untuk membangun gedung kantor modern yang sesuai dengan iklim tropis Semarang. Semua bahan bangunan didatangkan dari Eropa kecuali batu bata, batu alam dan kayu jati.

Pada saat yang bersamaan Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) berusaha mengambil alih kereta api, pertempuran pecah antara pemuda dan tentara Jepang, belasan pemuda terbunuh di gedung ini, 5 diantara mereka dimakamkan di halaman (tetapi pada tahun 1975 jenazah mereka dipindah ke Taman Makam Pahlawan). Di depan Lawang Sewu berdiri monumen untuk memperingati mereka yang gugur di Pertempuran Lima Hari.

Sesaat setelah kemerdekaan Lawang Sewu digunakan Kantor Perusahaan Kereta Api, kemudian militer mengambil alih gedung ini, tetapi sekarang telah kembali ke tangan PT KAI.

Berapakan sebenarnya jumlah pintu dari Lawang Sewu?

Seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulau yang sebenarnya tak sampai 1.000, karena tercatat hanya 342 buah pulau saja. Sebutan “Sewu” [Jawa: Seribu], merupakan penggambaran sedemikian banyaknya jumlah pintunya. Menurut guide lawang sewu, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah, dengan daun pintu lebih dari 1.200 (sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian dengan menggunakan 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun [dengan engsel], ditambah 2 daun pintu lagi jenis sliding door/pintu geser).
Sumber : seputarsemarang.com